Ikatan keluarga Walak pada mulanya dibentuk pada hari
Kamis tanggal, 31 Desember 1981 pagi jam 10.00 sampai 15.00 atau jam 3 sore di
Sentani dengan nama IWEK singkatan dari Ilugwa, Wodlega, Eragayam, Kobakma. Tempat pembentukan wadah tersebut tepatnya di kali kering
kaki gunung Siklop di rumah panggung di atas kolam milik Pdt. Hengki Felle.
Tempat di sana diserahkan oleh hamba Tuhan untuk kami jaga menempati dan berkebun
di sekitar tanah tersebut.
Pembentukan wadah tersebut dengan susunan
Pengurusnya sebagai berikut :
Ø
Ketua : Panus Kenelak
Ø
Wakil
: Wempi Gebari Wandikmbo
Ø
Sekretaris :
Yason Kenelak
Ø
Wakil
Sekretaris :
Daniel Pagawak {Kobakma}
Ø
Bendahara : Daniel Gombo
Ø
Dilengkapi
dengan beberapa seksi yang diperlukan.
Tua-tua yang hadir dalam pembentukan ini antara
lain ;
1.
Wirul
Wandikmbo
2.
Dela
Kudligagal
Pembentukan
wadah tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa kejadian yang perlu dijelaskan
tersendiri. Sebelumnya keluarga walak bernaung di bawah wadah IKKB {Ikatan
Keluarga Klasis Bogo} di wilayah Jayapura
yang saat itu diketuai sdr. Rony Pagawak dan Yason Kenelak sebagai
sekretarisnya.
Wadah IWEK dibentuk dengan satu Tujuan dan satu
sifat :
1.
Tujuan : Membangun masa depan Walak dan
Gem dengan menyiapkan generasi melalui pendidikan.
2.
Sifat : Sosial dan kekeluargaan yang rukun dan damai
tanpa melihat perbedaan, masa lalu serta asal daerah, dan bukan wadah politik
karena diluar itu semuanya adalah rekayasa kuasa gelap.
Terbukti waktu pembentukan wadah itu
jumlah suku walak dan Gem hanya sedikit saja namun wakil dari semua
daerah ikut menghadirinya.
Setelah terbentuknya wadah IWEK,
diinformasikan kepada gereja di IWO bahwa kami membutuhkan suatu tempat tinggal
khususnya bagi anak-anak yang sedang belajar. Gereja mengutus Bapak
Pdt.Dogumarek Kenelak ke Sentani dengan membawa uang dari gereja Rp.700.000,-
untuk memulai bayar tanah, namun uang tersebut dicopet oleh saudara Top Gombo
dan lari ke Jawa belum pernah kembali sampai saat ini. Saat itu kami menempati
rumah darurat yang dibangun oleh bapak Panus Kenelak bersama Nikolas Kenelak dan
Yason Kenelak pada tahun 1977 menggunakan bahan bekas papan, tripleks dan seng
dari pembongkaran asrama karyawan MAF dekat bandara sentani yang kini depan Hanggar
Trigana.
Dari
tempat ini dimulainya rancangan membangun manusia walak di masa yang akan
datang. Pada tahun 1976 dan 1979,
dimulainya arus yang mengalir anak walak usia sekolah memasuki SMP dan SMA di
sekitar Sentani dan Abepura.
Tahun 1976 telah datang di Sentani / Jayapura ada 6 anak walak ;
1. Meki Togodli
2. Nikolas Kenelak
3. Yason Kenelak
4. Yustus Medlama
5. Isak Togodli
6. Elimar Gombo
Tahun 1979
ada 9 anak yang dikirim untuk masuk SMP yaitu :
1.
Elly
Togodli
2.
Simson
Kenelak
3.
Rudy
Gombo
4.
Sepanus
Gombo
5.
Petrus
Kenelak
6.
Lewi
Endama
7.
Top
Gombo,
dan ada 2 anak walak lagi dikirim oleh Komisi Beasiswa BOGO dan tinggal di
asrama siswa BOGO, yaitu :
8.
Yusak
Gombo
9.
Aser
Gombo .
Mereka
memasuki beberapa SMP dan SMA di sekitar Sentani dan Abepura. Semuanya berjuang
dengan gigih walaupun begitu sulit untuk menyesuaikan diri karena bermodalkan
hanya dapat mengerti bahasa Indonesia, hampir semuanya baru dapat belajar bercakap
dengan bahasa Indonesia itu setelah di Sentani.
Dengan perjuangan dari kondisi yang
sulit menyesuaikan diri dalam belajar di
sekolah, tantangan dalam hal makan minumpun menjadi pergumulan yang sangat
menekan. Pepaya, pisang, kasbi, keladi, sayur lilin dan lainnya dari
kebun-kebun tua di sekitar kaki gunung siklop menjadi tumpuan harapan untuk
mengganjal perut yang kosong. Oleh karena gizi makanan yang dimakan tidak cukup
dapat membantu ketahanan tubuh dan meningkatkan kemampuan dan gairah belajar
maka kondisi di asrama bagaikan Rumah singgah berobat jalan, hampir selalu ada
anak yang sakit setiap hari. Tahun 1980 tercatat dalam sejarah perjuangan
pendidikan suku Walak pertama kali meninggalnya saudara Lewi Endama seorang
siswa di asrama darurat ini.
Perkembangan
selanjutnya pada tahun 1982, Bapak Andreas Medlama bersama keluarga membawa
beberapa tukang Bpk Atier Medlama, Bapak Talan Mabel, dan Ibrahim Medlama.
Dengan dukungan keluarga Bapak Andreas Medlama bersama para tukang ini, kami
membangun asrama IWEK di Post Tujuh dengan 3 pintu yang hingga saat ini masih
asli belum direnovasi.
Selanjutnya
tahun 1983 di asrama IWEK yang baru itu menyusul kematian siswa walak yang ke
dua atas nama sdr. Yohanes Gombo. Demikian seterusnya IWEK terus bertumbuh di
kalangan suku walak dan Gem, di kota Jayapura dan sentani. Beberapa anak suku
Gem di Sentani Jayapura turut bergabung antara lain Daniel Pagawak, Gomer
Pagawak , dan beberapa tua lain yang bekerja pada rumah tangga pilot MAF
Sentani selalu bersama-sama dalam segala kegiatan kekeluargaan.
Lambat
laun wadah ini berkembang dengan pesat dan tujuannya pun semakin jelas karena
dari tahun ke tahun jumlah siswa yang datang belajar di Sentani Jayapura
semakin bertambah banyak dan yang mencapai pendidikan tinggi semakin bertambah
pula.
Walaupun perkembangannya cukup signifikan namun ingklusifitas suku Gem
semakin pudar , dan belum begitu jelas alasannya sehingga di tengah perjalanan
sudah tidak kelihatan suku Walak bergandengan suku Gem seperti tujuan dan sifat wadah semula .
Urutan Ketua IWEK :
Pertama : Bapak Panus Kenelak
Kedua : Bapak Yason Kenelak
Ketiga : Bapak Daniel Gombo
Keempat : Bapak Drs. Yason
Kenelak
Kelima : Bapak Daniel
Tabuni, S.Pd
Keenam : Bapak Amos Kenelak
Perubahan Nama Wadah
:
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa kebersamaan dengan keluarga suku
Gem sudah tidak ada lagi dalam wadah ini, dan dipandang dari sudut sejarah
wadah ini, makna dan tata bahasa arti nama sudah tidak sesuai lagi dengan
kondisi nyata maka dipandang perlu dilakukan REVISI nama wadah ini. Pada
tanggal, 16 Desember 1998 di Jemaat Salukia Manda dalam rapat tua-tua, para
tokoh dan pengurus disepakati dan dilaksanakan perubahan nama wadah dari IWEK
(Ilugwa, Wodlega, Eragayam, Kobakma)
berubah menjadi IKWAL (Ikatan Keluarga Walak).
Dalam
kepengurusan yang baru telah mengusulkan perubahan nama wadah ini dari IKWAL
(Ikatan Keluarga Walak) menjadi ISWAL(Ikatan Suku Walak). Hal yang penting
dalam merobah nama organisasi perlu dipertimbangkan dari segi Sejarahnya,
Tujuan dan Visi misinya, juga maknawi tata bahasanya yang mewarnai sifat wadah
dan tidak menimbulkan kesan di luar dari tujuan yang baik .
Kesimpulan sementara :
1.
Wadah
suku Walak didirikan / Lahir pada
Tanggal, 31 Desember 1981
2.
Nama
wadah ini adalah IWEK singkatan dari Ilugwa, Wodlega, Eragayam dan Kobakma.
3.
IWEK
didirikan dengan satu tujuan dan satu sifat yaitu: Membangun masa depan dengan
pendidikan dan bersifat sosial dan kekeluargaan bukan politik.
4.
Tanggal,
16 Desember 1998, dengan pertimbangan sejarah, makna tata bahasa serta kondisi
objektif yang ada maka nama IWEK dirobah menjadi IKWAL.
5.
Wadah
ini telah berjalan dan berkembang selama 31 tahun dan mengalami 6 kali
kepemimpinan .
6.
Tujuan
dari wadah ini telah nyata dengan banyaknya para sarjana putra-putri terbaik
keluarga walak dari berbagai disiplin ilmu di berbagai daerah yang telah
kembali setelah menyelesaikan studinya.
7.
Sejarah
adalah landasan pijak yang kokoh untuk meraih tujuan, tetapi merekayasa sejarah
menimbun bencana dan kehancuran.
8.
Hingga
saat ini IKWAL berusia 33 tahun.